Disaat melamuni kesendirianku, adalah sosok bayangmu yang selalu menjerat kuat di bayang-bayang mata.
Itu bukan sekedar kamu yang aku kenal, tetapi kamu yang akan menjadi masa depan dan pengukir kebahagiaan, yang menyelimuti dari dinginnya malam, meneduhkan hati disaat badai cemburu menerjang, yang menentramkan disaat ricuh susasana hati karena tak tau lagi dengan siapa akan ku tuang cerita. Disaat hujan turun deras dan matahari muncul, lalu pelangi pun hadir. Disaat seperti itu kunamai keindahan adalah kamu.
Persetan dengan mereka yang mentertawakan kisah kita, mereka yang tak mampu seperti kita. Karenanya mereka hanya mentertawakan, tetapi tidak menjalankan.
Yang mereka tidak tau seberapa jauh dan sulitnya mencari kesungguhan dan kesetiaan.
Kamu malaikat kecil yang berkekuatan besar, kamu ingin selalu melihat mataku secara langsung setiap detik, dan menit, seolah esok adalah hari terakhir kita bertemu. Terimakasih telah menjadi malaikat yang selalu menemani dan menjagaku.
Aku tidak akan bisa melupakan apa yang sudah kamu tuangkan dalam cangkir asmara ini.
Kisah ini memang hanya kita yang tau dan kita rasakan, tetapi mereka melihat dan berbahagia karenanya.
Terimakasih cinta.
Karenamu aku bahagia.